Rabu, Oktober 24

Fluktuasi Hidup


Kangen nulis, kangen cerita, dan mulai saja kuketik tulisan tak beralur ini.


Bilangan Fu.

Pernah baca?

Aku baru saja menyelesaikannya, yang kupaksakan membaca lembar-lembar terakhirnya –setelah sekian lama menyicil- tepat di bawah tebing pancasila, parangdok. Hanya kebetulan saja aku membacanya di tengah-tengah momen yang mengharuskanku pergi ke goa dan tebing. Yang lokasinya -sangat kebetulan- ada di laut selatan. Mumpung. Aku tidak hendak mengulas isi novelnya secara rinci (baca saja sendiri). Aku hanya menyampaikan keterkaitan isi novel dengan kegiatanku akhir-akhir ini.

Tapi yang begitu mengesankan mengenai novelnya, sedikit berat memang, tapi perlahan aku bisa mencerna. Tentang budaya yang mulai terkikis zaman. Tentang postmodern dan laku-kritiknya. Tentang kepercayaan lokal, yang harusnya kita hormati bukannya basmi dengan kekerasan (terkait dengan takhayul, kepercayaan adanya Nyi Roro Kidul). Tentang monoteisme yang agaknya bergeser makna. Tentang menjaga alam. Tentang dunia karst. Tentang Yuda dan Parang jati. Cukup sedih lho endingnya.. nambah lagi daftar author lokal yang keren, Ayu Utami

Tau nggak, hidup kadang bisa terlalu mengejutkan. Kalo dibikin grafik, fluktuasinya bisa saja dataar terus, lalu menurun, dan bahkan meningkat secara tajam di suatu ketika. Begitulah, pun dengan hidupku dan mungkin hidup kalian.

Dan kuberi saja sebuah contoh, aku pernah mengalami hari terburuk di sebuah minggu (yang kuniatkan untuk menulisnya langsung di blog tapi tak jadi). Di suatu Selasa selepas display studio  yang begitu membabi buta kerjanya (baca: begadang), siangnya berniat pulang kos sejenak dan kembali ke sekret satub karena berjanji mengajari SRT ke anak-anak baru jam 3. Namanya habis begadang kalo liat kasur sudah hukum pasti akan tertidur, meski berjanji hanya sejenak menyenderkan kepala. Aku bangun tepat jam 3 yang berarti akan molor SRT-an nya sekitar setengah jam. Teman-teman mungkin kesal karena aku belum juga datang padahal yang akan dilatih sudah berkumpul. Dan memang benar beberapa orang memberi sindiran karena keterlambatanku. oke memang salahku, kenapa tak kuberi pesan orang yang bisa membantu mempersiapkan lintasan tali nya dahulu. Hei mana sempat kupikirkan, mata kuliah 6 sks sangat menyita perhatianku. Tapi biarlah aku terlalu malas (dan lelah) untuk menjelaskan pembelaan. Lagipula, aku sedang ingin mengurangi segala keluhan yang timbul. Usai mengajari anak baru sekitar jam 7 malam. Kita lanjut rapat dan aku baru ingat belum makan nasi hari ini dan hari kemarin (pantas saja lemas). Aku sangat sangat ingin kembali pulang ke kos dengan membeli sebungkus nasi terlebih dahulu. kubayangkan nikmatnya tidur di kasur dengan perut kenyang.

Setelah semua urusan kelar, aku pun ke warung dekat kosan dan memesan sebungkus nasi ayam. Lalu dengan semangatnya aku kembali ke kos namun ternyata hanya untuk menyadari bahwa kunci kamar kosan tertinggal di sekret satub. DAMN. Oke, mau tak mau aku balik lagi ke kampus tanpa sadar waktu menujukkan pukul 22.30 tepat saat dimana portal kampus akan ditutup. Dengan ngebutnya aku ke kampus,

Untung portal belum tutup. Aku masih bisa masuk kampus dan kutemukan kunci surga itu di atas meja.

Ayo cepat cepat balik.

Tapi tidak seindah itu kawan, portal teknik telah ditutup di saat yang tepat sekali. Ketika motorku melaju dan belum sempat melaluinya. Oh portal fakultas yang maha kokoh, sepertinya aku terlambat hanya sekian detik. dan pak satpam yang melaju dengan motornya dan berkata ‘udah digembok!’ (agak-teriak) ketika aku akan memelas dan meminta dibukakan kembali portal agung itu. tak bisa kau bayangkan rasanya, sangat kesal tapi tak tahu untuk siapa. Mau tak mau, aku kembali lagi ke sekret satub entah bagaimana kelanjutannya. Lalu kubayangkan sebungkus nasi ayam yang baru kubeli, rasa tidak nyaman efek begadang, kasurku yang empuk. Ya, ya, aku harus kembali pulang bagaimanapun caranya. Aku sedang tidak ingin menginap di sekret meski ada beberapa orang juga disana. Kalo motor tak bisa tembus portal kenapa tak kucoba saj sepeda. Kupinjam sepeda teman di sekret dan nekat pulang kos yang cukup jauh jika ditempuh dengan naik sepeda. Ngangkat-ngangkat sepeda di portal, dan mengayuh di jalan yang telah menjadi sepi oleh malam. Aku sudah tak peduli yang penting bisa kembali pulang.

Kayuh, kayuh, kayuh..

Jujur karena nggak pernah naik sepeda, juga rasa was-was tengah malam sendiri di jalan kosong, laper parah, lalu menjadi sedikit waspada dan mudah lelah. Baru tiga perempat perjalanan, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Cu-kup-de-ras. Diulangi, cu kup de ras. Tuhan, inikah akibat dari perbuatanku selama ini. aku lelah, berkeringat dan tiba-tiba basah oleh hujan.

Oke, sebentar lagi..

Dan aku akhirnya melihat kamar kos yang rasa-rasanya bagai surga di tengah malam. Aku makan, dan sungguh bisa tidur dengan tenangnya.

Lalu ternyata hari yang mujur bisa datang juga tanpa kau duga..

Di kisah yang lain, suatu siang aku baru saja berkenalan dengan teman. Belum ada 5 menit aku diminta tolong untuk mengantarnya ke suatu tempat. well, bisa saja aku menolak dan bilang ada janji lain. Karena ini berbeda, and because it’s ‘mapala’, menolong seseorang itu sesuatu yang tak bisa kau tolak adanya. Dan tiba-tiba saja, di waktu yang terlalu cepat untuk kupercaya berlalunya, aku sudah menghabiskan sepiring nasi ayam double, nonton ‘Dredd’ di XXI, hot cappucino yang nggak murah, cemilan fish fillet plus french fried, dapet bonus pula berbungkus-bungkus nasi goreng buat anak satu sekret. Berkat teman 5-menit-ku dan kakaknya yang baik, tanpa kukeluarkan uang satu peserpun.

Lalu kejutan pun agaknya masih enggan meninggalkanku, berniat pulang kos dan menghabiskan sisa hari dengan laptop, teman kos sms :

‘eh, kamu langsung ke WS jakal ya’.

It was a damn awesome day. Dapet satu lagi traktiran ulang tahun steak plus lemon tea. Jangan kira aku tidak menolak karena penuhnya perut. Aku sedang hendak menolak dan bilang ‘aku baruu aja makan lho’ tapi ngelihat tampang teman2 dengan piring sudah kosong dan bilang ‘kita dari tadi nunggu kamu tauk masa kamu gak pesen sih’. Dan perasaan bersalah nggak ikut perayaan ulang tahun dari awal,

oke aku pesan.  

Kalo gini caranya, bisa 4 hari kedepan aku nggak makan. LOL.

Jangan mengeluh di saat terburukmu, karena saat yang baik pun akan tiba sesungguhnya. #failed quotes haha

1 komentar:

ayo sini dikomen dikomeen :)