Saya hanya perlu membunuh waktu selama 5 jam ini sebelum jemputan datang.
Jadi saya melangkah ke tempat paling ampuh untuk menyingkat waktu: toko buku.
Seraya berjalan, saya langsung dihadapkan pada rak buku best seller. Masih saja buku-buku instan picisan yang dipajang. Konsumsi yang paling mudah ditelan masyarakat. Oh, bahkan saya tidak tahu apa itu arti picisan. Kemudian judul-judul buku di rak motivasi menarik perhatian saya. Permainan kata yang ampuh untuk para makhluk yang kehilangan pijakan hidupnya, yang ketika saya lihat sekilas isinya, masihlah tidak akan membakar semangat saya. Ah, saya tidak percaya buku motivasi. Hanya membuat saya semakin lihai mencibir. Seenaknya saja menyuruh orang berubah. Memangnya dia (penulis) tau yang saya lakukan selama ini?
(Lalu ditimpukin tomat busuk sama para penggemarnya Mario Teguh)Seraya berjalan, saya langsung dihadapkan pada rak buku best seller. Masih saja buku-buku instan picisan yang dipajang. Konsumsi yang paling mudah ditelan masyarakat. Oh, bahkan saya tidak tahu apa itu arti picisan. Kemudian judul-judul buku di rak motivasi menarik perhatian saya. Permainan kata yang ampuh untuk para makhluk yang kehilangan pijakan hidupnya, yang ketika saya lihat sekilas isinya, masihlah tidak akan membakar semangat saya. Ah, saya tidak percaya buku motivasi. Hanya membuat saya semakin lihai mencibir. Seenaknya saja menyuruh orang berubah. Memangnya dia (penulis) tau yang saya lakukan selama ini?
(Karena saya tidak mengikuti berita pak mario belakangan ini, anggap saja beliau masihlah sosok yang ditunggu-tunggu siarannya di tv, siapa yang bisa menggantikan ikon super ini?)
Bergeser sedikit ada bukunya merry riana telah berulang kali dicetak. Pun ada versi jilidan yang isinya motivasi semua.
Ugh, saya rindu menulis.
Lalu saya mengutuki pencuri laptop milik saya dan adik beberapa bulan lalu. Membuat saya tidak produktif berkarya di luar jam-jam kantor saya. Lantas menyalahkan diri karena tidak sepenuhnya pencurinya bersalah, mengapa saya tidak berusaha saja memutar otak melakukan hal-hal produktif tanpa harus punya laptop? Ah, nggak mau berbohong juga, saya tetap mengutukinya.
Berulang kali tulisan tulisan saya hanya setengah matang dan numpuk di draft. Hanya karena saya tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Berulang kali saya berjanji untuk melanjutkan tulisannya, atau mempostingnya. Namun terlalu lama mengendap, niatan juga tidak akan sebesar ketika pertama kali mencetuskannya. Basi.
Selain faktor pencuri, hal hal yang membuat saya tidak produktif adalah rasa insecure saya sendiri. 24 tahun hidup, masih seperti jalan di tempat.
Bagi siapa yang mencoba mencari tahu menganai hidup saya, hell yeah, tidak akan banyak menemukannya. Saya tidak banyak bercerita terhadap siapapun bahkan terhadap diri saya sendiri pun saya tidak merasa jujur. Apakah blog ini jujur? Ya biar Tuhan saja yang menilai. Yang jelas, apapun yang disajikan untuk umum, tetaplah butuh polesan dan saringan yang bagus. Selayaknya ribuan foto selfie, yang paling terlihat kurus semampailah yang akan diunggah. Saya tetap punya rahasia rahasia yang akan saya simpan sendiri, atau saya bagikan dengan orang yang saya percayai kelak.
Oh, saya tidak selamanya jalan di tempat. Bahkan meski berkali-kali lari pagi saya selalu tidak lebih cepat daripada orang-orang, saya pernah berhasil mengalahkan rekor saya sendiri barang sekian detik.
Satu lagi, saya berhasil menulis ini semua hanya lewat ponsel pintar saya. Lalu langsung diposting. Hey, pencuri laptop, ini bukan salahmu.
Selamat menjadi misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo sini dikomen dikomeen :)