Berada di domain blogspot milik blogger ini sesungguhnya suatu hal yang patut diapresiasi. Atau selebrasi? Meski secara terseok-seok saya mengisinya dengan tulisan-tulisan yang tidak pernah benar-benar konsisten, mengganti tema berulang kali, saya tidak melupakannya hingga detik ini. Teringat bagaimana saya pernah berniat pindah ke domain wordpress hanya karena saya melihat banyak orang migrasi dari blogspot ke wordpress. Polanya sama, meninggalkan cerita-cerita klasik masa ABG atau curhatan-curhatan yang tidak ada korelasinya pada masa yang lebih baru untuk kemudian memulai lembaran baru dengan jiwa yang lebih dewasa. Sederhananya, blogspot adalah masa
alay dan tidak jelas yang tidak ingin dilibatkan dalam ceritera baru. Cukup subyektif, tapi bisa dipertanggung jawabkan untuk beberapa contoh kasus yang saya amati. Lalu niat pindah tersebut saya urungkan, karena saya tidak begitu yakin untuk mejadi lebih konsisten pada tempat baru nanti. Daripada menjadi suatu hal yang cukup sia-sia, saya memilih melanjutkan cerita yang saya mulai di tahun 2009 dimana era kejayaan blogspot berlangsung.
Cukup bersyukur karena peselancar dunia maya tidak begitu banyak meminati gaya lama dunia blog (dalam hal ini, blogspot) yang artinya saya bisa lebih menjadi diri sendiri tanpa perlu merasa
insecure demi memikirkan pendapat pembaca. Sedikit porsi
insecure itu tetap ada dan mungkin lebih tepat dikatakan porsi menyaring apa-apa yang akan saya tuliskan. Syukurlah peselancar dunia maya yang budiman lebih banyak menghabiskan menitnya untuk memandangi laman instagram. Tidak bermaksud menjadi generasi yang sok senior, karena setiap masa memiliki romantismenya masing-masing.
Jadi, terimakasih blogspot!
kesetiaan saya dan pengguna blogspot lainnyalah yang membuat orang-orang di perusahaan ini dapet duit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo sini dikomen dikomeen :)