Sabtu, April 1

Barangkali


Barangkali hidup orang lain bukan semata-mata menjadi patokan bagaimana hidupmu harus berlangsung. Barangkali menyelesaikan satu tulisan utuh tanpa harus menetapkan standar juga akan terasa menyenangkan. Selayaknya yang terjadi pada saya belakangan ini. Barangkali saya hanya perlu membangkitkan semangat dari lamunan begitu panjang untuk merasa bahwa saya memiliki secuil nyala api. Semoga saja tidak pernah redup.
Merasa kecil telah menjadi bagian besar di hidup saya. Merasa besar, adalah sedikit bagian lainnya. Tidak ambisius, tidak pandai bicara, socially awkward, cari aman, adalah turunannya. Saya khawatir, cemas, namun saya cukup lihai menyembunyikan apa yang tampaknya tak baik-baik. Intensi tulisan ini pun tidak untuk menunjukkan bahwa saya dalam hal tidak baik-baik. Rasa ketidakpedulian saya terhadap sinyal-sinyal semacam ini lebih besar daripada yang bisa saya kira.
Bagaimanapun ada hal-hal di luar kemurungan yang patut diapresiasi. And if you’re still breathing you’re the lucky one. Kata sebuah lagu. Saya pun bersyukur karena masih memiliki nafas. Yang terjadi selanjutnya adalah bertahan hidup. Apapun wujud hidup itu. Akan selalu ada berbagai rupa-rupa pemeran antagonis. Juga rupa-rupa yang mampu menyelipkan tawa di selingannya.
Ada berbagai macam keputusan orang yang mungkin berdampak pada hidupnya. Barangkali pensiun dari media sosial adalah hal yang tepat bagi sebagian orang untuk melepaskan jerat keirian hati. Namun menjadi fatal bagi sebagian lain yang merasa dihidupi oleh publisitas. Pun tidak memiliki akun media sosial bukan berarti bebas dari tidak-benar-benar-tahu-hidup-orang yang memicu lagi keirian hati.
Penelusuran salah satu kisah orang pada laman blogspot seseorang yang lain yang saya pernah sekilas bertemu memberi saya sentilan tentang kata kedalaman. Saya rasa benar adanya jika saya masih jauh dari kedalaman. Kedalaman berpikir, kedalaman memahami, kedalaman merasakan, dan verba lain yang pantas disandingkan dengan ‘kedalaman’. Semoga saya mampu meraih kedalaman selanjutnya, sembari menjaga secuil nyala apinya.
Lalu mari saya lanjutkan petikan lain lagunya..
And if you’re still bleeding you’re the lucky one
And if you’re in love then you are the lucky one

1 komentar:

ayo sini dikomen dikomeen :)